Minggu, 12 September 2010

BUMBU DAPUR Tak Hanya Lezat, Tapi Juga Sehat

Selain memberi rasa lezat pada masakan, ternyata bumbu dapur yang alami juga menyimpan banyak khasiat. Karena itu jangan ragu-ragu untuk menggunakan bumbu dapur karena justru bermanfaat meningkatkan kesehatan. Jadi, mari lebih banyak menggunakan bumbu dalam setiap masakan. Untuk mengetahui lebih lanjut, edisi nutrizine kali ini mencoba membahas tentang masalah tersebut.
Manfaat Bumbu Dapur
Beberapa bumbu dapur yang familiar digunakan untuk masakan khas Indonesia, ternyata memiliki beberapa manfaat yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya. Walaupun memakai banyak bumbu dapur cenderung membuat proses persiapan memasak menjadi lebih lama, akan tetapi jika Anda tahu khasiatnya, pasti Anda tidak akan ragu lagi untuk menggunakan bumbu dapur alami. Berikut bumbu-bumbu dapur yang memiliki khasiat bagi kesehatan:

- Bawang

Bawang yang memiliki nama ilmiah Allium spp, merupakan salah satu bumbu dapur yang paling populer. Jenisnya juga banyak seperti bawang merah, bawang putih, sampai bawang Bombay. Keluarga bawang-bawangan mengandung senyawa antioksidan allil yaitu, kuersetin dan alliinase yang bersifat antiglikemik (berfungsi mengontrol gula darah) dan antilipidemik (membantu menurunkan kadar kolesterol yang berlebihan). Selama ini, banyak penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi bawang putih yang rutin dapat menurunkan kolesterol. Akan tetapi, jumlahnya cukup 1 siung saja perhari jika dimakan langsung, karena jika berlebih akan benyak menghasilkan gas di lambung dan mengakibatkan perut sebah atau gangguan maag kambuh.

Bawang juga memiliki senyawa yang berkhasiat sebagai antiasma yaitu senyawa fenolat, terutama asam kumarat, asam kafeat, dan asam elagat. Belerang organik yang terkandung dalam bawang juga berkhasiat sebagai anti kanker.

Untuk mendapatkan manfaat bawang putih, bisa dengan menggunakannya sebagai bumbu dapur atau dengan cara dibuat bawang goreng. Walaupun dimasak, senyawa berkhasiat dalam bawang relatif tidak berkurang khasiatnya dan tidak mengalami kerusakan.

- Jahe

Jahe merupakan salah satu jenis akar-akaran yang dikenal berkhasiat untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan daya tahan. Jika dibuat minuman, jahe juga memiliki rasa yang enak, sehingga banyak disukai. Selain itu, ketika seseorang terserang flu, jahe biasa dimanfaatkan sebagai pelega tenggorokan, merangsang keluarnya keringat, dan meringankan sakit kepala. Senyawa yang terdapat dalam jahe ( Zingiber Officinale ) adalah gingerol yang bersifat stimulansia. Dalam dunia memasak, jahe dikenal sebagai bumbu yang dapat menambah kelezatan masakan dan mengurangi bau dan rasa amis pada ikan, daging, atau susu.

- Cabe

Bagi yang suka masakan pedas, pasti bumbu yang satu ini merupakan salah satu bumbu yang tak bisa ditinggalkan. Cabe ( Capsicum spp.) memiliki banyak jenis, di antaranya cabe merah, cabe hijau, cabe rawit, dan lain-lain. Walaupun pedas, tetapi ternyata cabe memiliki kandungan vitamin A dan vitamin C, terutama yang sudah matang dan berwarna merah. Kedua vitamin tersebut bermanfaat untuk kesehatan mata (vit A), dan meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan kulit (vit C). Kandungan senyawa capsicaisn berkhasiat membangkitkan nafsu makan dan mengatasi gangguan pencernaan, khususnya perut kembung dan masuk angina. Cabai juga menghilangkan nyeri, seperti sakit kepala. Karena itu, tidak heran bila makan makanan yang pedas membuat porsi makan menjadi lebih banyak. Capsicaisn juga bersifat antigumpal, yang membuat cabai dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah ( Aterosklerosis ). Bagi yang memiliki gangguan lambung berupa maag atau dyspepsia, tidak dianjurkan untuk terlalu bayak mengkonsumsi cabai, karena akan membuat perut sebah, mual, sampai nyeri.

- Jintan

Jintan (Ningella Sativa) merupakan bumbu dapur yang bentuknya sekilas seperti bulir-bulir padi (gabah). Jintan mengandung senyawa penenang saraf, yakni karvakrol, karvol, dan karven, yang membuat jaringan otot rileks. Kemampuannya mengendurkan otot-otot saluran kemih membuat jinten berkhasiat meyembuhkan nyeri haid.

Jintan juga mampu menenangkan otot saluran cerna. Berguna untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau kram perut. Setiap kali selesai makan di restoran India, kita disodori jintan dan butiran kecil gula batu untuk dikunyah untuk mengharumkan napas dan mencegah sendawa berlebihan.

- Cengkeh

Cengkih ( Eugenia Carryophyllata ) mengandung senyawa egeunol, membantu mengatasi rasa nyeri, termasuk nyeri haid dan pening. Menyembuhkan gangguan pencernaan seperti perut krmbung, sakit perut, mual, serta merangsang sendawa dan buang angin.

Masakan kari dan gulai yang menggunakan bumbu rempah, termasuk cengkih bubuk, dapat menghangatkan badan,membangkitkan gairah dan semangat kerja, serta mengatasi lemah syahwat.

- Daun jeruk

Daun jeruk yang biasa digunakan untuk bumbu masakan adalah daun jeruk purut.Daun jeruk mengandung senyawa minyak atsiri sehingga aromanya segar dan sedap. Senyawa yang terkandung dalam jeruk purut adalah senyawa sitral dan limonene yang berkhasiat meringakan demam dan batuk.

Dalam masakan, daun jeruk purut biasa ditambahkan pada gulai, brongkos, dan beberapa masakan lainnya. Selain itu, sebagai alternative, daun jeruk purut juga bisa diiris tipis kemudian ditambahkan pada masakan sambal kering.

- Daun salam
Banyak menambahkan daun salam ( Eugenia Polyantha ) ke dalam masakan bukan hanya membuat aroma masakan makin harum gurih, tapi sekaligus membantu mengontrol kadar gula darah. Daun salam mengandung senyawa sitral dan eugenol, yang bersifat menurunkan kelebihan gula darah.

Jika anda memiliki masalah dengan gula darah, iris halus daun salam segar ( bukan yang kering ) sebelum ditambahkan ke dalam masakan, agar daun salam dapat ikut termakan. Misalnya untuk botok, sayur asem, asem-asem. Dengan demikian, khasiatnya akan termanfaatkan secara optimum

- Merica
Merica atau lada ( Piper Nigrum ) adalah salah satu jenis rempah-rempah. Merica memiliki 2 jenis yaitu merica putih dan merica hitam yang memiliki aroma dan rasa yang lebih tajam. Merica putih maupun hitam mengandung senyawa alkaloid piperin yang berasa pedas. Minyak asiri yang terdapat dalam merica, yakni felandren, membuat bau pedasnya menyengat, terutama jika dicium pada jarak dekat.

Khasiat dari merica di antaranya melonggarkan saluran napas dan melancarkan aliran darah di daerah kepala. Karena itu, masakan pedas merica seperti saus steak cocok bagi penderita influenza, dengan hidung tersumbat dan kepala pusing. Di Eropa, merica terkenal sebagai rempah-rempah yang berkhasiat meluruhkan gas sehingga dapat mengusir perut kembung dan mual akibat masuk angin.
- Ketumbar
Masakan yang dibubuhi ketumbar ( Eryngium Foetidum ) memiliki aroma harum gurih yang khas, seperti lodeh dan gudeg. Sumber aroma ketumbar ditimbulkan oleh kandungan minyak asiri, yang sebagian besar berupa senyawa koriandrol dan pinen. Senyawa ini membuat ketumbar berkhasiat menurunkan gas, sehingga dapat membantu menyembuhkan perut kembung dan masuk angin.

- Kunyit
Kunyit selain rimpangnya, bagian dari tanaman kunyit ( Curcuma Domestic ) yang lazim digunakan sebagai bumbu adalah daunnya. Kunyit mengandung senyawa penyebab warna kuning yang disebut kurkumin.

Selain menjadikan masakan berwarna kuning, tambahan kunyit berkhasiat menguras asam empedu. Nah, guna menggantikan asam empedu yang berkurang, tubuh akan memproduksi asam empedu dari lemak dalam darah, khususnya kolesterol.

Dampaknya, kadar kolesterol darah dan juga trigliserida akan menyusut, sehingga memperkecil resiko stroke dan serangan jantung. Wajar jika masakan kaya kunyit sangat bermanfaat bagi pengidap kolesterol berlebihan. Sifat kunyit tersebut berguna untuk menekan pengaruh buruk lemak jenuh pada masakan berbumbu kunyit yang dibubuhi santan.
Manfaat lain, kunyit dapat mengatasi gangguan pencernaan, khususnya diare dan perut kembung.

Begitu banyak kan manfaat yang didapat dengan menambahkan bumbu alami pada masakan?jadi..jangan ragu lagi ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar